Sejak dahulu Lidah Mertua (Sansevieria) sudah
dikenal masyarakat, namun pemanfaatannya hanya sebatas menghias pekarangan rumah. Bahkan hingga saat ini
ditempat-tempat tertentu Lidah Mertua masih dibiarkan bertumbuh
liar dan tidak terawat. Sejalan dengan akselerasi tamanan hias, maka Lidah Mertua nampaknya mulai
dilirik dan diburu oleh kolektor maupun pencinta tanaman
hias termasuk pencinta bonsai yang mengexpresikan kreativitasnya
melalui jenis tanaman ini.
Berdasarkan pengalaman dan uji coba, ternyata perawatan Lidah Mertua sangat mudah dan tidak memerlukan penanganan khusus.
Jika diletakkan di dalam ruangan dapat disiram seminggu sekali
dan tidak perlu setiap hari. "Konon", Lidah mertua bermanfaat sebagai antipolutan atau penyerap
racun, menyerap polusi di dalam ruangan dan mengeluarkan
kembali dalam bentuk oksigen murni. Dikatakan Konon, karena
kami tidak memiliki data hasil penelitian akurat mengenai
pendapat tersebut. Namun yang kami yakini bahwa Lidah Mertua layak dan pantas untuk tampil dalam berbagai pameran,
dijadikan dekorasi baik didalam maupun diluar ruangan
karena tampilannya memang menarik, apalagi dikemas dalam wadah
yang sesuai. Bahkan bila diexplorasi dengan baik dan
bertanggung jawab, akan menghasilkan karyah seni tanaman
hias yang memiliki nilai seni, keindahan dan nilai ekonomis yang
tinggi.
Selain itu yang paling menarik dari tanaman Lidah Mertua adalah
ketika melakukan perbanyakan tanaman dengan perlakuan tertentu
atau menanan daunnya saja, maka anakan yang dihasilkan sering
tidak sama baik bentuk maupun corak daunnya, sehingga
dari satu induk bisa muncul Lidah Mertua varietas berbeda. |
Lidah mertua hasil mutasi |